Melawan Arus Akademik Toksik




Kami berdua sedang ngamen Tentang Teori Sosial Kritis dan Metodologi Riset.. Kami sangat bahagia karena di tengah kericuhan Akademik Toksik: Feodalisme dan Ritualitas. Ternyata masih ada para Generasi yang sama2 mau belajar. Pada Edisi ini saya menyampaika

n Pergerakan pada dimensi filosofis yang miliki tiga pilar. Zikir, Fikir, Amal Soleh. Zikir dalam konteks akademik dan pergerakan berarti berzikir dengan bacaan, dan kekuatan literasi. Fikir berarti mendialektikakan hasil bacaan dan kekuatan literasi dengan realitas. Fikiran disebut dengan pikiran harus dipertentangkan, jika tdk dipertentangkan maka kita sedang berdoa. Amal soleh/legacy, dalam pergerakan berarti peninggalan, dalam hal ini yg hrs kita tinggalkan adalah karya, tulisan, dan nama baik. Tiga pilar inilah yg hilang dalam dunia akademik, terlebih Pergerakan hari ini yg penuh dengan ritualitas semata. Bahkan dunia mahasiswa selalu asing dan membuat hidupnya selalu takut dengan dunianya yang Membaca, Berdiskusi, Menulis. Tiga dunia inilah syarat mahasiswa dan inheren/melekat di dalam dirinya. Jika tidak melekatkan dirinya dengan ketiga dunia ini, maka Mahasiswa sedang lari dari dunianya. Dan lebih aneh lagi banyak mahasiswa pergerakan hanya sekedar Tahu nama Rayon nya, namun tidak memahami pikiran dan konsep nama Rayonnya, Begitu absurd dan bahkan paradoks. Sehingga yang terjadi di Dunia kampus dan pergerakan hanya Lalu lalang tubuh, bukan lalu lalang pikiran. Hal ini yg saya sebut bahwa kampus  dan pergerakan sebagai catwalk fashion, bukan catwalk pikiran. Maka tidak semua pertumbuhan berarti perkembangan, begitu pula tidak semua pergerakan berarti kemajuan. Tulisan ini sbg Autoktritik kita semua yang hidup dalam dunia akademik dan pergerakan. Salam Zikir, Fikir, Amal soleh/legacy.




Comments

Hilya said…
MaasyaAllah 😍