Hakikatnya,… kawan dalam hidup ini kita selalu berkompetisi.
Bayangkan saja untuk terlahir ke dunia ini saja kita yang dulu sebagai zigot2
kecil seperti kcebong perlu berjuang
dengan ratusan hingga ribut zigot yang kepengeeeen banget dilahirkan, namun sekali
lagi kawan2lan yang memenagkan, yang mampu mengalahkan ratusan saingan
tersebut, di mana ketika garis start kita dilepas kemudian berkompetisi
merebutkan posisi terdepan untuk masuk ke satu telur bunda kita, tidak semudah
yang kita bayangkan kawan, terkadang kita tertatih-tatih mungkin di dalam sana,
atau mungkin kita lebih-lebih merasakan kesulitan namun sahabat mampu menghalau
itu semua.
Kawan “satu hari satu tulisan” lihat sekarang kita telah
dewasa dan terkadang melupakan proses di atas, di dalam kehidupan nyata pun
begitu hakikatnya, setelah kita terlahir di dunia ini ribuan bahkan milliaran
manusia yang kita termui terlahir dari proses di atas dan sekali lagi merekalah
orang-orang pilihan yang terlahir sebagai pemenang. Sekarang hukum itu berlaku
kembali, hidup di dunia juga sebuah
kompetisi untuk menuju kehidupan berikutnya “fastabikul khoiraot : berlomba-lomba dalam kebaikan” . kawan “satu
hari satu tulisan” bukan berarti kita tidak menjadi pemimpin Negara atau bahkan pemimpin apapun itu lantas kita merasa
kalah, hakikatnya kita menjadi pemimpin diri kita sendiri berikan yang terbaik
bagi kita dan berikan yang terbaik bagi orang lain begitulah yang seharusnya.
Lantas kita aman-aman saja? Tidak dan tidak kawan, pasti akan ada yang
menyalahkan tindakan kita “berbuat baik saja salah apalagi berbuat salah”
begitu kata JOKOWI, memang begitu kawan, tak semua yang kita lakukan yang baik
itu di nilai benar oleh orang, yang intinya kita di bangun kan dan di sadarkan
bahwa sekali lagi hidup adalah kompetisi berikan yang terbaik bagi dirimu
semampumu dan berikan yang terbaik bagi orang lain semampumu juga “toh kita
terlahir bukan menjadi barang pemuas”.
Kawan “satu hari satu tulisan” tulisan ini tidak sekali-kali
menggurui tapi tulisan ini untuk berbagi sesama perantau di dunia yang
sementara ini. Dunia ini kejam, tidak
ada yang memilih untuk di lahirkan dalam tanda kutip JeLEK, pendek, hitam, atau
apalah istilahnya namun kawan bukan cantik, gagah juga bukan berapa lama kita
hidup yang penting namun yang terpenting ialah apa yang kita perbuat untuk
hidup. Jalani saja kawan sebisa kita “enjoy you’re life ” detik demi detik berharga yang kita miliki,
berkompetisi dengan waktu yang sekian lama sekian habis kesempatan yang kita
punya.. “tuhan di antara kesulitanku kau selipkan kebahagiaan, di antara
kegelapanku kau pancarkan setitik terang dalam hidupku”
Note” maaf tulisan ini agak ngelantur, maklum baru belajar
dan akan terus belajar demi satu titik di masa depan.
By: agus dedi putrawan
Comments