Episode II Donyok dan pak polisi


Masih seperti tadi, cuaca masih saja panas suara kendaraan-kendaraan alat transportasi silih berganti, “apa_sepatu pantopel milik donyok alat transportasi bukan?”. “ayuk dah kita berangkat “ kata donyok, hari ini donyok berencana mengantarku pergi ke kampus. Jaket hitam, kacamata hitam, celana jeans robek pas ditengah lutut warna hitam. ”hari ini agaknya mendung ya” lanjut donyok. “makanya buka kacamata mu nyokkk” suruh pebri kepada donyok, “oh iya hehe”   Beberapa menit kemudian…
 Aku dan donyok pamitan kepada mamiq west (pemilik markas) “miq pamit yah kami-berkelana sebentar” kata donyok kepada miq west,”baiklah kalau begitu ikhik ikhik… jaga diri baik baik anak muda” donyok dan miq west memang selalu berkomunikasi ala drama kumbara ala jokotingkir, tak jarang masing-masing terbawa arus canda yang menarik kami seisi best juga ikut-ikutan berbahasa dunia persilatan. “kalau begitcu aku juga pamit” kataku,”hati-hati kisanak hehe” jawab miq west.
Kamipun pergi selangkah demi selangkah meninggalkan markas seraya melambaikan tangan penuh cinta kasih sayang, tiba-tiba air mata donyok bergelimang sambil melempar senyum “LEBAY” >”emang mau kmana uiy”. Plus mana tangan sidonyok merapat ke bibirnya dan dan dan “mmmmmuach mmmmmuah” asli kisah yang didramatisir ala telenovela. “selamat tinggal Indonesia akumau ke lombokkkk” teriak donyok di atas si kancil (motor butut aster prima) kesayangan ku, sambil tertawa geli.
Ditengah-tengah perjalanan aku teringat akan tugas dan harus di foto copy, aku putuskan berhenti di gerung “nyok beliin pulsa dong tuhh di belakang mobil biru” kebetulan jarak counter pulsa dengan tempatku berdiri (foto copy) ndk terlalu jauh. Di tahun 2007 ini HP (handphone) baru baru booming di Indonesia khususnya-lombok_aku baru dikirimin HP bata “3315” dari Malaysia oleh kakaku.
Detik demi detik, menit demi menit berlalu “kreeeek” setengah jam_aku menunggu. “aduuh donyok mana lagi ne tlat dah ini” sembari menoleh noleh memanjangkan leherku melihat-lihat kepala donyok tapi tidak terlihat. “aduh kalau gene bisa telat nih” aku putuskan untuk berjalan kaki, memang sih agak dekat “tapi percaya deh kamu pasti kringetan” debu dan polusi dicampur kringat dingin mewarnai perjalanan ku sepanjang jalan,”uhhhhh akhirnya sampai” tampak donyok duduk dengan pandangan kosong. “awas lu” kataku dalam hati. “nyok telat nihhhh ayuk ah” lanjutku mengajak donyok pergi.
        “ttttttttttttapi pulsanya belum dikasih sama mbak itu!!” donyok bingung. “aaaaahhh” aku sengaja kaget. “ ambil dong lumayan enam ribu beli cendol ngocer kayak ikan”lanjutku  dengan nada memaksa donyok untuk segera.  “iya iya bawel banget” ……….apa yang terjadi saudara-saudara “krek”>>>> “mbaq pulsanya mana”donyok menyodorkan tangan  lugu “khikkhik khikkhi kwakwakwakwakwa kenna lo” aku tak tahan, aduh perutku sakit ketawa terpingkal pingkal. “ aduh kasihan donyok … hanya satu kekurangannya_menurut_teman2 apa…… yaitu….. tidak punya kelebihan” kataku dalam hati , ku lanjukan tawaku...teganya_aku...
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Di jalan bersama donyok “knapa jak ktawa ketiwi dari tadi” Tanya donyok kepadaku. “hehe ndk ada nyok”  perasaanku mulai tak tenang, aku merasa berdosa sekali kepada donyok karna udah ngerjain anak yatim ehdonyok bukan anak yatim bapaknya masih segar bugar. Dalam perjalanan kami bernyanyi mengikuti lantunan musik rege menggunakan Mp3 by Ipod epel milik donyok.”please stay with you’re love, stay with you’re loooooove uuuu uuuye” kira kira begitu liriknya, angin sepoy spoy , kuberikan headset bagianku kepada donyok agar lebih terfokus mengendarai sikancil.”nyok nyok raziaa” lanjutku.”tenang saja kawan ana yang tangani” tenang donyok.
Lama kelamaan sampailah kami di TKP (lokasi razia) beberapa kali suara peluit memanggil manggil kami untuk menepi, namun donyok tidak menggubrisnya sama sekali, ”please stay with you’re love, stay with you’re loooooove uuuu uuuye” nyanyian donyok.  Donyok pernah menjuarai pentas music se RT di kampong kami  dan mendapatkan juara dua, waktu itu kebetulan lagu yang dibawakannya ialah lagu karangan Mbah surip “bangun tidur, tidur lagi” kebetulan juga pesertanya cuman dua, donyok mendapat juara terakhir yaitu juara dua.””hebat kan”.
Peluit demi peluit berlalu, kamipun berlalu “aman aman” kataku mengelus elus dada. “tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit” aduh pak polisi dibelakang mengejar kami. “menepi” kata pak polisi. ”please stay with you’re love, stay with you’re loooooove uuuu uuuye” donyok tetap saja dengan nyanyiannya. “menapi” sambil melototi diriku pak polisi bermuka serem. “nyok nyok” tegur ku menepuk pundak donyok dan akhirnya menoleh.”hehe” senyum simpul yang keluar hanya ketika bulan purnama hari ini kulihat kembali di wajah donyok.” Selamat pagi menjelang siang bisa lihat SIM dan STNKnya dek” lanjut polisi. “ini pak” donyok menyodorkan sesuatu.
“mana sepionya ini”lanjut pak polisi. “ ini kan, bapak ndak lihat” tangkas donyok. “coba lihat dari sebelah sini” lanjut donyok mengajak pak polisi melihat koleksi sepion yang terbuat dari pengkrokan pencil 2B yang punya cermin. “kbayang betapa jeniusnya donyok, pengkrokan jadi spion, besok mungkin sandal miq west jadi spion si kancil?”kataku dalam hati. “bbbbbukannya ini pengrokan” kata pak polisi. “udah tahu nanya” kata donyok suara plan.
“kamu seni juga” kata pak polisi “ ia dong pak sebagai mahasiswa harus gitu” donyok nyindir-nyindir aku, Padahal yang jadi mahasiswa itu kan aku. “kamu kuliah dimana BTW anyway basway” kata pak polisi.”ternyata pak polisi ini alay juga” kataku dalam hati.” Kuliah di Unram doooooong” jawab donyok. “oh unram, fakultas apa and jurusan apa” Tanya pak polisi “ oh, fakultas PDAM jurusan kebocoran” tegas donyok. “khikkhikkhikhikhi” kusembunyikan tawaku. ”oh begitu mmmm, kalo jadi mahasiswa itu jangan kayak preman yaaaaa” sidonyok dijewer akibat tindikan di kupingnya, ber-anting sebelah. “lepas anting mu” lanjut polisi “kamu ini jadi preman ato mahasiwa sih, palingan IP.mu 5” ……………………………………………>>>>>>>>”khikhikhikhi kwakwakwakwakwakaka” takku tahan ketawaku, kupegang perutku, tertawa juga sidonyok ndk ngerti apa yang aku tertawakan, ketawa juga pak polisi bingung juga. “kwkwkakawkawkakwkakwka” kamipun tertawa sampai bodoh, eh sampai capek. “stop stop ngomong ngomong knapa kita tertawa ya”” Tanya donyok. “IP.nya donyok 5 kwkakwkakwkakwkakw” sambung ktawa mereka berdua.             
by;agus

Comments