Seorang Guru pernah
berkata “jadilah intan di tengah teman-teman mu”, sudah beberapa tahun sejak
wafatnya sosok kontroversial di kampung ini, langkahnya meninggalkan noda kenangan
mencolok yang akan dikenang remaja-remaja penerusnya. Dia tak lain adalah Abdul
Rahim alias Rahim, biasa dipanggil Eteq.
Tingkahnya terkadang ekstrim, cuek, anarkis yang menimbulkan kecaman-kecaman
dari orang disekitarnya. Dia sosok yang berbeda dari teman-teman sejawatnya,
hampir setiap hari ia memiliki pengikut, entah itu pergi memancing, bermain
layang-layang, tamiya, ngerang (mengambil kerang di orong), nongkoh kepiting,
ngintip jangkrik, gotong-royong, dan sebagainya. Ketika ia pergi ke mana-mana dengan motor
miliknya, hampir pasti menimbulkan perhatian. Hal itu karena suara bising motor
dan cara mengendarainya yang anarkis.
namun tahukah kalian
sosok yang sebenarnya bersahaja ini memiliki bakat multi talenta, terbukti
dengan alat-alat sederhana yang ada di rumahnya, entah sudah berapa jam tangan,
jam dinding, entah berapa Hand Phone, kumparan dinamo mobil-mobilan, TV, radio,
yang pernah ia perbaiki. Entah berapa karya seni yang dihasilkan tangannya,
seruling, lampion, gangsing, dan lain-lain. Hingga kepergiannya tidak ada lagi
yang histeris berteriak lantang, berkeliling kampung dalem untuk membangunkan
sahur, meski ia tak pernah ngaji tadarusan tapi orang tua mana yang berani melarangnya
tidur di masjid. Meski ia jarang terlihat aktif di remaja masjid tapi siapa
yang tidak tahu kontribusinya saat acara.
Umurnya yang
masih tergolong remaja, bersamaan dengan masa-masa peralihan atau pubertas melibatkannya
dalam cinta segitiga dengan sahabat karibnya. Ketidak pastian sang wanita
menggantung dan memberi harapan kepada kedua pemuda itu membuat mereka
bersemangat. Hampir setiap malam mereka midang
(ngapel), adu strategi, adu siasat. Sifat
Sportif dua sahabat dalam mengejar
satu pidu wanita ini berujung kecelakaan yang merenggut nyawa Rahim. “Sepulang midang kedua sahabat ini balap dengan
kecapatan di atas rata-rata” kata saksi ketika menuturkan kronologi di tempat
kejadian. Motor bebek yang dikendarai Rahim hilang
kendali ketika melihat sahabatnya itu ngerem tiba-tiba karena ada pick up
menghadang di depannya, na’as kecelakan itu pun terjadi. Kecelakaan ditenggarai
akibat rem blong kedua sepeda motor tersebut. kedua motor itu hancur sedang
korban dibawa kerumah sakit.
Abdul Rahim
memberikan kita pelajaran berharga, ia membantu remaja masjid tanpa banyak
bicara, meski tergolong miskin tapi semangat untuk berkarya tak pernah habis. Ia
mewakili anak-anak kampung yang butuh perhatian, butuh nasehat, dan butuh
kepedulian orang-orang sekitarnya. Ia bermain dari sisa-sisa mainan yang
dibuang teman-temannya, meski begitu ia sulap menjadi karya yang luar biasa. Ia
bak intan yang bersinar ditengah taman-temannya, ketika ia tak ada banyak orang
akan mencarinya. Hingga dewasanya ia memberikan kita contoh Sportifitas sesungguhnya.
Comments