Di pagi ini pikiranku dipenuhi dengan sosok pujaan hati yang
kini jauh di sana. Kali pertama di tahun ini aku menginjakan kakiku di Yogyakarta
tempat aku berniat melanjutkan program pascasarjana ku. Seminggu yang lalu
tampak lambayan tangannya focus terhadapku dari kejauhan, saat-saat mengharukan
ketika perpisahaan . “jaga dirimu sayang”
katanya kepadaku, “ awas
ngelirik-ngelirk cewek lain” lanjutnya.
Entah aneh ku rasakan belakangan ini, ia enggan angkat telponku,
bales smsku, dan entah apa yang terjadi padanya aku tak tahu.
…………………………………………
“wik, ngomong dong, kamu ini di kasih hati minta jantung” darahku mendidih sampai di ubun-ubun. “ihik
ihik ihik” tangisnya, “jangan cuman nangis aja, aku jadi ndk ngerti apasih
maumu” .. “tuuuut tuuuut” ia menutup telponnya tanpa basa basi.
Apa sih yang salah dari hubungan ini, itu saja kata-kata
yang terlitas dalam benakku. Setiap kali ia menelponku selalu saja dia egois,
manja, cepat nangis, itu yang tidak aku suka dari dirinya.
Seminggu sudah ia tak ada kabar, apakah hubungan sudah
selesai, atau ah, aku tak tahu, semoga saja hal-hal positif akan terjadi
padaku. “tuuut tuut tuuut” suara sms dari handphone miliku begerak di atas meja
tamu, meja yang berwarna hitam gelap terpelitur, tampak mengkilat dari
kejauhan. Tembok hijau muda di ruangan itu terang di pantulkan sinar matahari, namun hal itu tak berpangaruh bagi keadaan hatiku saat ini.
Lantas siapa yang salah?.
Aku….
Dia….
Atau mungkinkah hubungan
ini.
Haruskah ku akhiri atau biarkan saja tergantung dalam
angan-anganku yang konyol ini.
“it’s over” smsnya padaku, hal yang ku khawatirkan pun saat
ini terjadi. “sebenarnya, aku sangat menyayangimu kak, tapi orang tuaku
menjodohiku dengan orang lain, anak sahabat ayahku” sms ini semakin membuatku
terpukul, entah apa yang harus ku lakukan selanjutnya. Dalam benakku hanya terpikir
untuk menangis, kehilangan kekasih tercinta. Andai saja ia tak jauh, andai saja
aku dapat pulang dengan segera menanyakan apa yang terjadi di sana. Tapi, ah
semua tak mungkin bisa kulakukan.
Lantas siap yang salah?.
Aku, dia atau keadaan ini yang salah.
Comments