Kalo ada orang nyesel belakangan
itu wajar, tapi yang satu ini malah nyeselnya malah di depan
penasaran dengan kisahnya yuk bareng baca tulisan ini….
Matahari menyinari bumi
dari ufuk timur pagi itu, kicauan burung seolah bernyanyi menyambut datangnya
hari baru tampak seorang yang sudah rapi
hendak mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawanya pergi beraktifitas. “tluuuuuuuut,
tluuuuuuut” bunyi telpon. “nyok ayok ah kita dah telat niih” kata yoga kesal
karena sekitar satu jam lima puluh menit menunggu di depan pintu hingga
tertidur pulsa, “iya ah bawel banget” sambil melanjutkan memasukkan kaca mata,
slayer kepala, buku catatan dan satu
lagi air gallon kedalam tas ransel kesayanagannya.
Akhirnya donyokpun
nongol dengan muka imutnya hendak
menyembunyikan kesalahannya “hehe”, “senyum buanya tu” kata pebri muka kesal. “ayok dah kita jalan” tampak empat buah sepeda ontel berbaris di
halaman kepanasan menunggu di pakai,….
Entah beberapa
menit ia menunggu sepeda pebri yang masuk rumah sakit eh masuk bengkel
gara-gara bannya bocor di persimpangan. Donyok
teringan-ingat dengan rencana mereka berpetualang, tampak dalam perjalanan donyok
menjadi guide di tengah tim mabes (markas best) “ hari ini kalian harus ikuti
gua karena Gunung Puq Amik itu berbahaya, angker, terjal dan kita harus
melewati dusun keselet untuk mencapai tempat itu” kata donyok meyakinkan. “ah
aku lebih pantas memimpin, aku ini orang yang mengeluarkan banyak dana untuk
perjalanan kita ini, udah ku bliiin jam wakker untuk jaga-jaga klo kita
tertidur lagi akibat menunggu kamu, air netral tanggung siapa tahu kita butuh
mandi, dan selimut yang akan kita gunakan sebagai tiket di gunung” kata yoga
membalas donyok berhasrat menjadi guider. “ aku lebih berhak karena ku pernah
tinggal di desa batu rimpang deket sekali dengan tempat tijuan kita, akupun
sering di ajak kesana sewakru aku dalam kandungan oleh ibuku, jadi aku hafal
betul jalan kesana” kata donyok melanjutkan.
“ okelah kamu jadi
depan” kesal yoga. Akhirnya donyok pun melanjutkan pembahasan. “baik leadis and
jentelmEN sebentar lagi kita masuk dusun keselet. Tak terasa haripun sore dan beberapa saat azan
magrib berkumandang, suasana gelap menyeliputi gunung “aduhhhhh….. siapa mau jadi depan” teriak
donyok menawarkan kepada teman-teman agar ia digantikan menjadi guide, dalam
hati donyok pun tek tenang setelah tahu mereka tersesat, “ ayook lah nyok katanya kamu hafal jalan ke sana”
kataku kepada donyok, “hati-hati nyok banyak ranjau” lanjutku kepada donyok. “pleeegg”
“aduh ranjau” kata donyok. “jalanin aja
nyokkkk kwkwkwkwkw” kataku sambut ketawa teman-teman. “nyesel ku” kata donyok. “Menyesal
di belakang tiada berguna nyok” kata
yoga ngolok. “gua ndk nyesel di belakan, gua malah nyesel di depan” kata donyok
setengah menangis dengan muka imut yang samar-samar kliatan lampu..
“nyok nyok bangun” kata
pebri membangun kan donyok ketiduran menunggu sepeda pebri yang di service, “ayok
dah kita jalan siapa mau jadi guider?” kataku.
by : bagus dedi putrawan
Comments